Minggu, 04 Juni 2017

UAS BIP

Inter-Relasi:
A. Toleransi
B. Pendidikan
C. Hobi
D. Filmmaking

Pokok Pikiran di Paragraf:
1. Apakah harus mengikuti Sekolah Perfilman?
2. Keuntungan dari Sekolah Perfilman
3. Tanpa Sekolah Perfilman, tetap dapat berkreasi
4. Kemana aku akan berlabuh setelah menyelesaikan Sekolah Perfilman?
5. Sutradara yang pernah masuk Sekolah Perfilman
6. Sutradara yang tidak pernah masuk sekolah perfilman
7. Advice from the Great

Is Film School Necessary?


Sekarang sudah memasuki jaman dimana teknologi sudah tidak dapat diragukan, film telah menguasai dunia. Bagi pencinta film, tidak sedikit mereka bertanya-tanya, terkhususnya adalah anak-anak remaja yang baru saja menyelesaikan pendidikan tingkat SMA maupun SMK, apakah harus mengikuti sekolah perfilman untuk membuat suatu film? Di era sekarang, sekolah perfilman tidak selalu menjadi prioritas utama. Kita bisa belajar secara otodidak melalui dunia maya, namun bukan berarti “Film School” menjadi sekolah maupun jurusan yang tidak berguna.

Banyak hal yang bisa kita dapatkan jika kita mengikuti sekolah perfilman, dan contoh yang paling mudah adalah banyaknya jaringan komunikasi akan orang-orang yang berpotensi yang dapat membantumu dalam pembuatan suatu film. Dengan mengikuti sekolah perfilman, kamu bukanlah satu-satunya orang yang bertujuan dan bercita-cita untuk dapat membuat Film Panjang, sekolah perfilman pastinya dibimbing oleh guru, dosen, maupun orang-orang dengan skill perfilman yang bisa dibilang patut untuk diberi apresiasi. Dan mereka siap membantu siapa pun yang ada dalam sekolah perfilman tersebut untuk dapat menjadi seperti mereka, atau mungkin lebih dari mereka.

Namun tidak menutup kemungkinan, mereka yang tidak mengikuti sekolah perfilman jauh lebih ahli dari semua yang ada dalam sekolah perfilman. Karena jika sudah diniatkan dan telah menjadi passion mereka atau bahkan motto hidup, tidak ada batasan yang dapat menahan mereka untuk terus berkreasi. Dengan terus berkarya, entah dengan hasil yang tidak memuaskan sekalipun, itu merupakan pengalaman yang dapat mereka pelajari. Jika mereka memang belajar dari pengalaman, pertama kali menciptakan suatu karya, pasti akan ada rasa senang, bangga serta kagum, namun ketika mereka terus, terus, dan terus berkarya, jika dibandingkan dengan karya pertama, mereka bersama-sama akan menertawakan “That Good Old Days” namun tetap diselingi rasa bersyukur, tanpa ada karya pertama tersebut mereka tidak dapat maju seperti sekarang.

Kembali ke sekolah perfilman, tidak lah beda system pengalaman yang didapatkan didalam maupun diluar dari sekolah perfilman. Mereka akan terus berkarya, sampai akhirnya mencapai puncak dimana mereka siap untuk meninggalkan sekolah perfilman tersebut. Musik Video, Iklan TV, Acara Televisi, Film Pendek serta Film Panjang, akan siap digarap mereka yang telah lulus dari sekolah perfilman. Entah mereka akan masuk studio televise atau membuat production house sendiri, itu adalah jalan yang dapat mereka ambil untuk terus berkreasi. Dengan adanya jaringan sosial yang memudahkan mereka untuk mencari kru film, tidak memiliki anggota yang berpengalaman tidaklah lagi menjadi alasan mereka untuk tidak membuat film.

Mengikuti sekolah perfilman selain dapat memperluas jaringan sosial akan orang-orang yang ahli dibidangnya, tidak sedikit pula dari mereka yang dapat mengenal dekat teman-teman mereka yang siapa tau terkenal nantinya, atau bahkan mereka sendiri lah yang terkenal. Banyak bukti nyata sutradara-sutradara terkenal yang mengikuti sekolah perfilman seperti; Kathryn Bigelow yang berhasil memenangkan “Best Director” dari filmnya yang berjudul “The Hurt Locker”, Ang Lee yang juga berhasil memenangkan 2 “Best Director” dari filmnya “Brokeback Mountain” dan “Life of Pi”, George Lucas yang tentu sudah tidak asing lagi dengan filmnya yang berjudul “Star Wars” kesuksesan yang ia alami sudah tidak perlu diragukan, dan tentu masih banyak lagi.

Tidak hanya mereka yang masuk dalam sekolah perfilman yang dapat menjadi terkenal layaknya 3 tokoh diatas, mereka yang tidak mengikuti sekolah perfilman pun juga mampu menjadi terkenal. Seperti halnya; Quentin Tarantino yang merupakan sutradara, aktor, serta penulis skenario terkenal dan karya-karyanya yang tentu tidak perlu dipertanyakan. Christopher Nolan yang tentu kita kenal dengan karya-karyanya seperti “Batman Begins”, “The Dark Night”, “The Dark Night Rises”, “Inception”, “Man of Steel”, & “Interstellar” serta masih banyak lagi karyanya yang tidak kalah mengagumkan. James Cameron, sutradara yang satu ini adalah sutradara dari film yang tak asing lagi yaitu “Titanic”, film tersukses ditahun 1997 hingga 2012.

Setelah mengetahui apakah sekolah film merupakan langkah wajib untuk diambil ketika ingin masuk kedunia perfilman, jawabannya sudah jelas. Sekolah film merupakan jalan kedua jika kalian memang ingin mendapatkan ilmu-ilmu tentang film secara detail dan menyeluruh, namun tanpa ilmu perfilman yang luar biasa banyak pun pembuatan film tetap dapat dilakukan. Terry Gilliam pernah berkata “Nonton film, ambil kamera, bikin film. Jika itu dilakukan terus-menerus, kau baru saja belajar cara membuat film”. Quentin Tarantino pun juga pernah berkata “Di hari seperti ini aku sebenarnya berpikir, daripada pergi kesekolah film, ambil saja kamera dan cobalah memulai membuat film”.